Rabu, 09 Oktober 2024

Darurat Kesehatan: Waspada Bahaya Timbal

Bapak/Ibu warga Kota Cirebon dan sekitarnya, sebagaimana instruksi dari Kementerian Sosial RI melalui surat nomor: 2103/3.4/HM.00/10/2024 perihal : Informasi Paparan Bahaya Timbal tanggal 9 Oktober 2024 maka untuk itu kami sampaikan sebagai berikut:

A. Bahaya Timbal

Timbal (Pb) adalah unsur kimia yang termasuk logam berat dan beracun. Timbal dapat ditemukan dalam berbagai produk, seperti: cat, keramik, pipa dan bahan perpipaan, solder, bensin, baterai, amunisi, dan kosmetik. Selain itu banyak ditemui kandungan timbal dalam wajan alumunium yang terbuat dari barang rongsokan tanpa logo SNI, yang biasa ditemui di pasar-pasar tradisional.

Timbal dapat menyebabkan keracunan jika terpapar dalam kadar yang tinggi. Keracunan timbal dapat merusak fungsi organ dan sistem tubuh manusia, terutama pada anak-anak, seperti kelainan pada sistem pencernaan, gangguan pada sistem syaraf, gangguan jantung dan pembuluh darah, gangguan pada ginjal, gangguan pada kelenjar hormon, gangguan pada sistem reproduksi dan kehamilan, gangguan pada darah serta gangguan fungsi otak. Gejala keracunan timbal dapat berupa koma, kejang, dan bahkan kematian.

Kelompok rentan yang dapat terpapar dampak timbal adalah ibu hamil dan anak usia dini, selain itu bisa terpapar juga pada orang tua yang melakukan pengolahan timbal dari barang rongsokan yang dilakukan tanpa pengetahuan yang cukup dan tanpa pengaman, serta siapapun yang menghisap asap dari pembakaran timbal.

Timbal dapat masuk ke dalam tubuh jika terserap melalui kulit, tertelan, atau terhirup. Tidak ada batas aman untuk kadar timbal dalam tubuh, bahkan kadar timbal yang rendah tetap dapat menyebabkan gangguan kesehatan. 

Ketika memasuki tubuh, timbal akan menyebar melalui darah ke berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan hati. Setelah itu, timbal akan mengendap di gigi dan tulang dalam waktu yang lama. Proses akumulasi timbal dalam tubuh sampai menimbulkan gejala keracunan bisa berlangsung dalam hitungan bulan hingga tahun.

B. Penyebab Keracunan Timbal

Potensi utama keracunan timbal berasal dari konsumsi air keran yang tersambung dengan pipa atau tangki air logam. Kandungan timbal pada keran, pipa, atau tangki tersebut menyebabkan air terkontaminasi. Jika air ini diminum dalam jangka panjang, timbal akan mengendap di dalam tubuh dan menyebabkan keracunan. Keracunan juga dapat disebabkan oleh paparan timbal dalam jangka panjang dari benda-benda di sekitar manusia, seperti: 
  • Cat rumah 
  • Cat air dan perlengkapan seni  
  • Baterai 
  • Bensin 
  • Kosmetik
  • Mainan anak-anak
  • Makanan kaleng
  • Tanah
  • Debu pada peralatan rumah tangga
  • Keramik 

C. Faktor resiko keracunan timbal 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami keracunan timbal, yaitu:
  • Berusia di bawah usia 6 tahun, karena bayi dan anak pada usia tersebut sering memasukkan benda atau jari tangan ke dalam mulut 
  • Memiliki hobi atau pekerjaan membuat perhiasan atau kerajinan tangan dengan menggunakan solder timbal
  • Tinggal di bangunan lama, karena paparan dari debu atau serpihan dari cat yang mengandung timbal 
  • Bekerja di lingkungan yang terpapar timbal, misalnya pabrik pembuatan baterai atau senjata api, pertambangan, atau tempat pengolahan minyak dan gas bumi

D. Gejala keracunan timbal

Gejala keracunan timbal biasanya muncul saat kadar timbal di dalam tubuh sudah sangat tinggi. 

Pada anak-anak, keracunan timbal dapat memunculkan gejala di bawah ini:

  • Mudah lelah, pucat, dan lesu akibat animea
  • Keterlambatan dalam tumbuh kembang
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi dan belajar
  • Gelisah atau lebih agresif
  • Nafsu makan dan berat badan menurun
  • Mengalami gangguan makan pica 
  • Nyeri perut dan kram
  • Lemah pada otot dan sendi 
  • Sakit kepala 
  • Muntah
  • Sembelit 
  • Kejang
  • Kehilangan kemampuan mendengar
  • Sensasi logam di mulut
Pada orang dewasa, gejala yang dapat dialami akibat keracunan timbal meliputi:
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Nyeri otot dan sendi
  • Sulit tidur
  • Sakit kepala
  • Mati rasa atau kesemutan di kaki dan tangan
  • Sulit berkonsentrasi atau mengingat sesuatu
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut 
  • Suasana hati (mood) tidak terkendali 
  • Kehilangan gairah seksual, gangguan ereksi, mandul, atau sulit memiliki anak

E. Cara pencegahan keracunan timbal 

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah keracunan timbal, yaitu:
  • Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah beraktivitas di luar, sebelum makan, dan sebelum tidur
  • Melepaskan sepatu sebelum masuk rumah 
  • Membersihkan debu dan kotoran di dalam rumah secara rutin
  • Membersihkan mainan anak secara rutin 
  • Mengonsumsi makanan bergizi, terutama yang kaya akan kalsium, vitamin C, dan zat besi, karena akan menekan penyerapan timbal di dalam tubuh
  • Memilih cat rumah yang tidak mengandung timbal 
  • Tidak menggunakan air panas dari keran yang berbahan logam timbal untuk membersihkan perlengkapan bayi atau memasak
  • Memakai penyaring air jika pipa air di rumah mengandung timbal
  • Menggunakan alat pelindung diri saat bekerja atau berada di lingkungan yang berisiko tinggi memaparkan timbal
Segera periksakan diri ke dokter atau ke puskesmas terdekat jika muncul gejala keracunan akut, seperti nyeri otot dan perut yang berat, sakit kepala, dan muntah-muntah setelah menelan atau menghirup sesuatu yang mengandung timbal.


Tidak ada komentar:

Bansos Tepat Sasaran Dimulai dari Data: Begini Proses Usulan dan Pembaruan DTSEN

Penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap menjadi sorotan publik. Bukan karena jumlahnya, melainkan soal tepat atau tidaknya sasaran penerima...